Terbentuknya
ideologi-ideologi politik di kawasan Asia merupakan reaksi kritis terhadap
ideologi kapitalisme, kolonialisme, dan imperialisme barat, sehingga
unsur-unsur dalam ideologi-ideologi bangsa Asia ini sarat dengan ide-ide
nasionalisme, antikolonialisme dan sangat menekankan ide keadilan social. Untuk
mengenal dan memahami ideologi dari kawasan Asia, akan ditampilkan dua ideologi
dari Asia untuk mewakili yakni Hind
Swaraj (Indian Home Rule) yang
digagas oleh Mahatma Gandhi dan Pancasila
dari Indonesia.
1.2.1 Hind Swaraj
Hind Swaraj
(berasal dari kata Hind yang berarti
bangsa India dan Swaraj yang berarti
pemerintahan sendiri), adalah ideologi yang digagas oleh Mohandas Karamchand
Gandhi (1869-1948). Ia dikenal sebagai Bapak dan Guru bangsa India yang wafat
karena ditembak pada tahun 1948.
Sebagai sebuah ideologi,
Hind Swaraj terdiri dari beberapa ide
dasar yaitu nasionalisme humanitis, sarvodaya
(kesejahteraan social), ekonomi khadi
serta pemerintahan yang demokratis.
Nasionalisme humanitis
Gandhi bertumpu pada ajaran ahimsa (prinsip
menghormati kehidupan, dalam arti khusus adalah tidak melakukan tindakan
kekerasan apalagi pembunuhan) dan satyagraha
(prinsip kekuatan jiwa, cinta akan kebenaran). Dalam bahasa Inggris sering
dipadankan dengan passive resistance,
non-violence atau perlawanan tanpa
kekerasan/pasif). Dengan kedua prinsip tersebut, gerakan kemerdekaan India di
bawah Gandhi memiliki ciri-ciri seperti tidak melakukan tindak kekerasan tapi
lebih memilih aksi-aksi semacam boikot dan mengedepankan peralihan kekuasaan
secara damai melalui negosiasi dan gentlemen
agreement.
Sarvodaya
(kesejahteraan milik semua). Hind Swaraj
juga meliputi ide tentang tatanan sosial-ekonomi yang ideal yakni kesejahteraan
dan kesetaraan nasional bagi bangsa India. Ide tentang kesejahteraan diangkat
mengingat India masih menganut sistem kasta, di mana kaum Pariah atau kaum Harijan
(kelompok yang terpinggirkan) perlu diangkat, baik secara sosial maupun ekonomi
agar di dalam India yang merdeka, kelompok ini juga memiliki tempat dan
kekuatan.
Khadi adalah
kain tenun yang ditenun dengan charka (alat
tenun yang dijalankan dengan tenaga manusia). Bagi Gandhi, kedua alat ini
merupakan simbol sekaligus sarana untuk mendukung sarvodaya, keduanya merupakan alat sederhana namun dapat menjadi
tumpuan jutaan rakyat miskin untuk memproduksi kain sendiri, hingga lepas dari
ketergantungan kain impor dari Inggris. Ekonomi khadi merupakan simbol kemandirian ekonomi dan simbol kebebasan
dari eksploitasi sistem industri pabrik yang diyakini Gandhi dapat menimbulkan
pengangguran di desa-desa.
Ide Ramrajya (negara
yang demokratis) dan Gram Swaraj (pemerintahan lokal berbasis desa), merupakan
dua ide Gandhi tentang negara dan kedaulatan negara yang dicirikan oleh
desentralisasi kekuasaan. Bentuk-bentuk pemerintahan semacam ini diyakini
Gandhi dapat mewujudkan kedaulatan rakyat yang sesungguhnya,serta dapat memberi
ruang bagi semua bentuk aliran atau pemikiran individu (Poerbasari,
2007:183-189).
0 komentar:
Posting Komentar