A. PENGERTIAN PERENCANAAN SDM
Sumber daya manusia adalah kemampuan
terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku
dan sifatnya ditentukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan
prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
Andrew
E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa:
“Perencanaan sumber daya
manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses
menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan
tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
George
Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan
bahwa:
“Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan,
pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin
perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai
secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
Perencanaan
SDM merupakan proses analisis dan identifikasi tersedianya kebutuhan
akan sumber daya manusia sehingga organisasi tersebut dapat mencapai
tujuannya.
1. Kepentingan Perencanaan SDM
Ada tiga kepentingan
dalam perencanaan sumber daya manusia (SDM), yaitu:
Kepentingan
Individu.
Kepentingan Organisasi.
Kepentingan Nasional.
2.
Komponen-komponen Perencanaan SDM
Terdapat beberapa komponen yang
perlu diperhatikan dalam perencanaan SDM, yaitu:
Tujuan
Perencanaan
SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu,
organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah
menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang
akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam
pelaksanaan tugas.
Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi
merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan
yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi
secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan
penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan
SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan
penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya, PSDM memberikan
petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan
tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang
harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier
tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang
konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.
Syarat – syarat
perencanaan SDM
Harus mengetahui secara jelas masalah yang akan
direncanakannya.
Harus mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi
tentang SDM.
Harus mempunyai pengalaman luas tentang job analysis,
organisasi dan situasi persediaan SDM.
Harus mampu membaca situasi
SDM masa kini dan masa mendatang.
Mampu memperkirakan peningkatan SDM
dan teknologi masa depan.
Mengetahui secara luas peraturan dan
kebijaksanaan perburuhan pemerintah.
3. Proses perencanaan
SDM
Strategi SDM adalah alat yang digunakan untuk membantu organisasi
untuk mengantisipasi dan mengatur penawaran dan permintaan SDM.
Strategi SDM ini memberikan arah secara keseluruhan mengenai bagaimana
kegiatan SDM akan dikembangkan dan dikelola.
Pengembangan rencana
SDM merupakan rencana jangka panjang. Contohnya, dalam perencanaan SDM
suatu organisasi harus mempertimbangkan alokasi orang-orang pada
tugasnya untuk jangka panjang tidak hanya enam bulan kedepan atau hanya
untuk tahun kedepan. Alokasi ini membutuhkan pengetahuan untuk dapat
meramal kemungkinan apa yang akan terjadi kelak seperti perluasan,
pengurangan pengoperasian, dan perubahan teknologi yang dapat
mempengaruhi organisasi tersebut.
Prosedur perencanaan SDM
Menetapkan
secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan.
Mengumpulkan
data dan informasi tentang SDM.
Mengelompokkan data dan informasi
serta menganalisisnya.
Menetapkan beberapa alternative.
Memilih
yang terbaik dari alternative yang ada menjadi rencana.
Menginformasikan
rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan.
Metode PSDM
,dikenal atas metode nonilmiah dan metode ilmiah. Metode nonilmiah
diartikan bahwa perencanaan SDM hanya didasarkan atas pengalaman,
imajinasi, dan perkiraan-perkiraan dari perencanaanya saja. Rencana SDM
semacam ini risikonya cukup besar, misalnya kualitas dan kuantitas
tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Akibatnya timbul
mismanajemen dan pemborosan yang merugikan perusahaan.
Metode
ilmiah diartikan bahwa PSDM dilakukan berdasarkan atas hasil analisis
dari data, informasi, dan peramalan (forecasting) dari perencananya.
Rencana SDM semacam ini risikonya relative kecil karena segala
sesuatunya telah diperhitungkan terlebih dahulu.
4.
Pengevaluasian Rencana SDM
Jika perencanaan SDM dilakukan dengan
baik, akan diperoleh keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
Manajemen
puncak memiliki pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau
terhadap keputusan-keputusan bisnisnya.
Biaya SDM menjadi lebih kecil
karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan sebelum terjadi
hal-hal yang dibayangkan sebelumnya yang lebih besar biayanya.
Tersedianya
lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan
dapat diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang
sebenarnya dibutuhkan.
Adanya kesempatan yang lebih baik untuk
melibatkan wanita dan golongan minoritas didalam rencana masa yang akan
datang.
Pengembangan para manajer dapat dilaksanakan dengan lebih
baik.
Kendala-kendala PSDM
1. Standar kemampuan SDM
Standar
kemampuan SDM yang pasti belum ada, akibatnya informasi kemampuan SDM
hanya berdasarkan ramalan-ramalan (prediksi) saja yang sifatnya
subjektif. Hal ini menjadi kendala yang serius dalam PSDM untuk
menghitung potensi SDM secara pasti.
2. Manusia (SDM) Mahluk Hidup
Manusia
sebagai mahluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti mesin. Hal
ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit memperhitungkan segala
sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu tapi kurang mau melepaskan
kemampuannya.
3. Situasi SDM
Persediaan, mutu, dan penyebaran
penduduk yang kurang mendukung kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi
kendala proses PSDM yang baik dan benar.
4. Kebijaksanaan
Perburuhan Pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti
kompensasi, jenis kelamin, WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk
membuat rencana yang baik dan tepat.
B. PERAMALAN
Peramalan
(forecasting) menggunakan informasi masa lalu dan saat ini untuk
mengidentifikasi kondisi masa depan yang diharapkan. Proyeksi untuk masa
yang akan datang tentu saja ada unsur ketidaktepatan. Basanya orang
yang berpengalaman mampu meramal cukup akurat terhadap benefit
organisasi dalam rencana jangka panjang.
Pendekatan-pendekatan untuk
meramal SDM dapat dimulai dari perkiraan terbaik dari para manajer
sampai pada simulasi komputer yang rumit. Asumsi yang sederhana mungkin
cukup untuk jarak tertentu, tetapi jarak yang rumit akan diperlukan
untuk yang lain.
Jangka waktu peramalan
Peramalan SDM harus
dilakukan melalui tiga tahap: perencanaan jangka pendek, menengah dan
panjang.
Peramalan terhadap kebutuhan SDM (permintaan)
Penekanan
utama dari peramalan SDM saat ini adalah meramalkan kebutuhan SDM
organisasi atau permintaan kebutuhan akan SDM. Ramalan permintaan dapat
berupa penilaian subjektif atau matematis.
Metode meramalkan
permintaan, yaitu:
1. Metode penilaian terdiri dari:
a. Estimasi
dapat top down atau bottom up, tetapi pada dasarnya yang berkepentingan
ditanya “Berapa orang yang akan anda butuhkan tahun depan?”
b. Rules
of thumb mempercayakan pedoman umum diterapkan pada situasi khusus
dalam organisasi . Contoh; pedoman “one operations managers per five
reporting supervisors” membantu dan meramalkan jumlah supervisor yang
dibutuhkan dalam suatu divisi. Bagaimanapun, hal ini penting untuk
menyesuaikan pedoman untuk mengetahui kebutuhan departemen yang sangat
bervariasi.
Teknik Delphi menggunakan input dari kelompok pakar.
Opini pakar dicari dengan menggunakan kuesioner terpisah dalam situasi
diramalkan. Opini pakar kemudian digabungkan dan dikembalikan kepada
para pakar untuk opini tanpa nama yang kedua. Proses ini akana
berlangsung beberapa pakar hingga pakar pada umumnya asetuju pada satu
penilaian. Sebagai contoh, pendekatan ini telah digunakan untuk
meramalakan pengaruh teknologi pada Manajemen SDM dan kebutuhan
perekrutan staff.
Teknik kelompok Nominal, tidak seperti Delphi,
membutuhkan pakar untuk bertemu secara langsung. Gagasan mereka biasanya
timbul secara bebas pada saat pertama kali, didiskusikan sebagai
kelompok dan kemudian disusun senagai laporan.
2. Metode
Matematika, terdiri dari:
a. Analisis Regresi Statistik membuat
perbandingan statistik dari hubungan masa lampau diantara berbagai
faktor. Sebagai contoh, hubungan secara statistik antara penjualan kotor
dan jumlah karyawan dalam rantai retail mungkin berguna dalam
meramalkan sejumlah karyawan yang akan dibutuhkan jika penjualan retail
meningkat 30 %.
b. Meode Simulasi merupakan gambaran situasi nyata
dalam bentuk abstrak sebagai contoh, model ekonometri meramalkan
pertumbuhan dalam pemakaian software akan mengarahkan dalam meramalkan
kebutuhan pengembangan software.
c. Rasio Produktivitas menghitung
rata-rata jumlah unit yang diproduksi perkaryawan. Rata-rata ini
diaplikasikan untuk ramalan penjualan untuk menentukan jumlah karyawan
yang dibutuhkan, sebagai contoh, suatu perusahaan dapat meramalkan
jumlah penjualan representative menggunakan rasio ini.
d. Rasio
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat digunakan untuk meramalkan
tenaga kerja tak langsung. Sebagai contoh, jika perusahaan biasanya
menggunakan satu orang klerikal untuk 25 tenaga kerja produksi, yang
rasio dapat digunakan untuk membantu estimasi untuk tenaga klerikal.
C.
ESTIMASI PERSEDIAAN/SUPPLY SDM INTERNAL DAN EKSTERNAL
Kalau sudah
ada proyeksi permintaan HR dimasa yang akan datang, masalah berikutnya
adalah bagaimana mengisi kebutuhan tersebut.
Ada dua sumber
persediaan SDM : internal dan eksternal. Persediaan/supply internal bisa
berasal dari karyawan yang telah ada yang dapat dipromosikan,
ditransfer, atau didemosi untuk mengisi lowongan. Supply eksternal
berasal dari luar atau mereka yang tidak sedang bekerja di organisasi
tersebut dan siap direkrut oleh organisasi/perusahaan.
1. PENILAIAN
INTERNAL TERHADAP KETENAGAKERJAAN ORGANISASI
Bagian dari perencanaan
sumber daya manusia adalah menganalisis pekerjaan yang perlu dilakukan
dan keahlian yang terdapat pada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
Kebutuhan organisasi harus di bandingkan dengan penyediaan tenaga kerja
yang ada.
Tidak hanya sekedar menghitung jumlah karyawan. Harus
dilakukan audit tenaga kerja yang sudah ada untuk mengetahui kemampuan
pekerja yang ada.
Informasi ini menjadi dasar estimasi tentatif
mengenai lowongan-lowongan yang dapat diisi oleh karyawan yang ada.
Penugasan
tentatif ini biasanya dicatat di”Replacement Chart”. Chart ini
merupakan representasi visual menyangkut SIAPA yang akan menggantikan
SIAPA jika terjadi pergantian. Namun karena informasinya yang terbatas
maka perlu juga dilengkapi dengan “Replacement Summaries”.
Mempertimbangkan
karyawan-karyawan yang sudah ada untuk lowongan di masa yang akan
datang adalah penting jika karyawan diproyeksikan memiliki karir yang
panjang.
Audit and Replacement Chart juga penting bagi HRD. Dengan
pengetahuan akan karyawan yang lebih banyak, HRD dapat merencanakan
recruiting, training, dan career planning secara lebih efektif.
Pengetahuan
ini juga dapat membantu HRD untuk memenuhi AAP dengan mengidentifikasi
calon-calon minoritas interen untuk lowongan-lowongan tertentu.
Berikut
adalah pertanyaan yang di berikan selama penilaian internal:
1.
Pekerjaan apa yang ada pada saat ini ?
2. Berapa banyak orang yang
mengerjakan setiap tugas ?
3. Apa hubungan laporan di antara
tugas-tugas tersebut ?
4. Berapa pentingnya masing-masing tugas
tersebut ?
5. Pekerjaan manakah yang membutuhkan penerapan strategi
organisasi ?
6. Apa saja karakteristik dari pekerjaan yang di
harapkan ?
Metode-metode yang digunakan untuk
mengestimasi/menilai supply SDM internal yaitu:
1.1. Auditing
Pekerjaan dan Keahlian
Tahap permulaan untuk mengevaluasi kekuatan
dan kelemahan yang ada didalam suatu perusahaan adalah mengaudit
pekerjaan yang sedang dilakukan organisasi pada saat ini. Penilaian
internal ini menolong menempatkan kedudukan suatu organisasi dalam
mengembangkan atau memantapkan keunggulan kompetitif. Analisis yang
komprehensif dari semua pekerjaan saat ini memberikan dasar untuk
mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan pada masa yang akan datang.
Audit
SDM merupakan tindak lanjut dari realisasi perencanaan-perencanaan yang
telah dilakukan.
Kepentingan audit bagi perusahaan
Untuk
mengetahui prestasi karyawan.
Untuk mengetahui besarnya kompensasi
karyawan yang bersangkutan.
Untuk mengetahui kreativitas dan perilaku
karyawan.
Untuk menetapkan apakah karyawan perlu dimutasi
(vertical-horizontal) dan atau diberhentikan.
Untuk mengetahui apakah
karyawan itu dapat bekerja sama dengan karyawan lainya.
Kepentingan
audit bagi SDM
Untuk memenuhi kepuasan ego manusia yang selalu ingin
diperhatikan dan mendapat nilai/pujian dari hasil kerjanya.
Karyawan
ingin mangetahui apakah prestasi kerjanya lebih baik dari pada karyawan
lainya.
Untuk kepentingan jasa dan promosinya.
Mengakrabkan
hubungan para karyawan dengan pimpinannya
Tujuan audit SDM
Untuk
mengetahui apakah pelaksanaan dan hasil kerja karyawan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
Untuk mengetahui apakah semua karyawan
dapat menyelesaikan job description-nya dengan baik dan tepat waktu.
Sebagai
pedoman menentukan besarnya balas jasa kepada setiap karyawan.
Sebagai
dasar pertimbangan pemberian pujian dan atau hukuman kepada setiap
karyawan.
Sebagai dasar pertimbangan pelaksanaan mutasi vertical
(promosi atau demosi), horizontal, dan atau alih tugas bagi karyawan.
Untuk
memotivasi peningkatan semangat kerja, prestasi kerja, dan kedisiplian
karyawan.
1.2. Inventarisasi Kemampuan Organisasi
Sumber
dasar dari data tenaga kerja adalah data Sumber Daya Manusia pada
organisasi. Perencana dapat menggunakan inventarisasi ini untuk
menentukan kebutuhan jangka panjang untuk perekrutan, penyeleksian dan
pengembangan sumber daya manusia. Juga informasi tersebut dapat menjadi
dasar untuk menentukan kemampuan tambahan yang diperlukan tenaga kerja
masa mendatang yang mungkin belum diperlukan pada saat ini
Komponen
Inventarisasi Kemampuan Organisasi sering kali terdiri dari:
a.
Demografi tenaga kerja secara individu ( umur, masa kerja di organisasi,
masa kerja pada jenis tugas yang sekarang).
Kemajuan karier secara
individu penanggung tugas, waktu yang diperlukan untuk setiap jenis
tugas, promosi atau perbahan ke tugas lain, tingkat upah).
Data
kinerja secara individu ( penyerlesaian pekerjaan, perkembangan pada
keahliannya)
Ketiga informasi diatas dapat diperluas meliputi:
Pendidikan
dan pelatihan
Mobilitas dan letak geografis yang diinginkan
Bakat,
kemampuan dan keinginan yang spesifik
Bidang yang diminati dan
tingkat promosi didalam perusahaan
Tingkat kemampuan untuk promosi
Pensiun
yang diharapkan
Informasi yang telah diperoleh dari hasil Audit
SDM dan inventarisasi kemampuan organisasi SDM diatas lalu dikonversikan
ke dalam:
· Sistem Informasi SDM (SISDM)
SISDM adalah sistem
integrasi yang dirancang untuk menyediakan informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan SDM.
1. Tujuan SISDM
Meningkatkan
efisiensi data tenaga kerja dimana SDM dikumpulkan
Lebih Strategis
dan berhubungan dengan perencanaan SDM.
2. Kegunaan SISDM
SISDM
mempunyai banyak kegunaan dalam suatu organisasi. Yang paling dasar
adalah otomatisasi dari pembayaran upah dan kegaiatan benefit. Dengan
SISDM , pencatatan waktu tenaga kerja dimasukan kedalam system, dan
dimodifikasi disesuaikan pada setiap individual. Kegunaan umum yang lain
dari SISDM adalah kesetaraan kesempatan bekerja.
Untuk merancang
SISDM yang efektif, para ahli menyarankan untuk menilainya dengan
pertanyaan-pertanyaan mengenai data yang akan diperlukan seperti:
1.
Informasi apa yang tersedia, dan informasi apa yang dibutuhkan tentang
orang-orang dalam organisasi?
2. Untuk tujuan apa informasi
tersebut akan diberikan?
3. Pada format yang bagaimana seharusnya
output untuk penyesuaian dengan data perusahaan lain?
4. Siapa yang
membutuhkan informasi
5. Kapan dan seberapa seringnya informasi
dibutuhkan?
· Succesion Planning
Merupakan proses HR planner dan
operating managers gunakan untuk mengkonversi informasi mengenai
karyawan-karyawan yang ada sekarang kedalam keputusan-keputusan
menyangkut “internal job placements” dimasa yang akan datang.
2.
ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Analisis lingkungan merupakan proses
penelitian terhadap lingkungan organisasi untuk menentukan kesempatan
atau ancaman. Hasil analisis akan mempengaruhi rencana SDM karena setiap
organisasi akan masuk pada pasar tenaga kerja yang sama yang memasok,
juga perusahaan lain.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pasokan
tenaga kerja antara lain:
Pengaruh pemerintah
Kondisi
perekonomian
Masalah kependudukan dan persaingan
komposisi tenaga
kerja dan pola kerja
D. SEBAB-SEBAB PERMINTAAN SDM
1. Faktor
internal sebagai sebab permintaan SDM
Faktor internal adalah kondisi
persiapan dan kesiapan SDM sebuah organisasi/perusahaan dalam melakukan
operasional bisnis pada masa sekarang dan untuk mengantisipasi
perkembangannya dimasa depan. Dengan kata lain faktor internal adalah
alasan permintaan SDM, yang bersumber dari kekurangan SDM didalam
organisasi/perusahaan yang melaksanakan bisnisnya, yang menyebabkan
diperlukan penambahan jumlah SDM. Alasan ini terdiri dari:
Faktor
Rencana Strategik dan rencana operasional
Faktor prediksi produk dan
penjualan
Faktor pembiayaan (cost) SDM
Faktor pembukaan bisnis
baru (pengembangan bisnis)
Faktor desain Organisasi dan Desain
Pekerjaan
Faktor keterbukaan dan keikutsertaan manajer
2.
Faktor eksternal sebagai sebab permintaan SDM
Faktor eksternal adalah
kondisi lingkungan bisnis yang berada diluar kendali perusahaan yang
berpengaruh pada rencana strategic dan rencana operasional, sehingga
langsung atau tidak langsung berpengaruh pada perencanaan SDM. Faktor
eksternal tersebut pada dasarnya dapat dikategorikan sebagai sebab atau
alasan permintaan SDM dilingkungan sebuah organisasi/perusahaan. Sebab
atau alasan terdiri dari:
Faktor Ekonomi Nasional dan Internasional
(Global)
Faktor Sosial, Politik dan Hukum
Faktor Teknologi
Faktor
Pasar Tenaga Kerja dan Pesaing
3. Faktor Ketenagakerjaan
Faktor
ini adalah kondisi tenaga kerja (SDM) yang dimiliki perusahaan sekarang
dan prediksinya dimasa depan yang berpengaruh pada permintaan tenaga
kerja baru. Kondisi tersebut dapat diketahui dari hasil audit SDM dan
Sistem Informasi SDM (SISDM) sebagai bagian dari Sistem Informasi
manajemen (SIM) sebuah organisasi/perusahaan. Beberapa dari faktor ini
adalah:
a. Jumlah, waktu dan kualifikasi SDM yang pensiun, yang
harus dimasukan dalam prediksi kebutuhan SDM sebagai pekerjaan/jabatan
kosong yang harus dicari penggantinya.
Prediksi jumlah dan
kualifikasi SDM yang akan berhenti/keluar dan PHK sesuai dengan
Kesepakatan Kerja Bersama(KKB) atau kontrak kerja, yang harud diprediksi
calon penggantinya untuk mengisi kekosongan pada waktu yang tepat, baik
yang bersumber internal maupun eksternal.
Prediksi yang meninggal
dunia
Pada akhirnya dari seluruh penjelasan diatas dapat kita
tarik kesimpulan bahwa PSDM sangat penting untuk dilakukan karena
memungkinkan HRD menempatkan Staf yang tepat pada saat yang tepat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar